#30DWC8 : The Power of Music


 Musik adalah kebebasan

Bagi sebagian orang musik menjadi salah satu cara untuk berekspresi. Ada yang menjadikanya alat untuk meratapi perasaan, ada yang mencoba mewakili sesuatu dengan musik, ada pula mereka yang menjadikan musik sebagai teman untuk menjalani hari-harinya. Bahkan, musik bisa menjadi mata penceharian seseorang untuk meraih sesuap nasi. Musik sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia sejak waktu yang sangat lama.

“Musik adalah kebebasan, musik tidak bisa dilepas, dirampas dari fikiran manusia”

-Andy duffrense, The Shawshank Redemption.

Dalam penjara yang dingin dan kejam, dimana banyak dosa berkumpul. Tempat suram yang menjadi tanda seseorang dirampas kebebasanya, hak untuk berkumpul, bersosialisasi, bekerja, mendapatkan uang. Ketika musik diputar, Napi dapat merasakan kebebasan dalam kepalanya untuk merasakan ajaibnya tiap lirik, indahnya setiap rima dan nada. Tanpa khawatir dijagal, ditodong senjata karena melanggar pembatasan. Meskipun tanpa musik yang diputar dengan alat, Mereka bisa bernyanyi sendiri, atau memukul-mukul sesuatu dan membuyikan nada. Lebih jauh, mereka dapat mengingat musik di kepalanya dan bersenandung dalam hati tanpa seorangpun tau. That’s the power of music

Musik Adalah Perasaan

Ada kalimat random di internet yang sering saya temui di komentar YouTube, Twitter, atau situs komedi seperti 9GAG dan Reddit.

“When happy we enjoy the music, when we are sad we understand the lyrics”

Saya rasa banyak orang yang akan setuju saja dengan pernyataan ini. Dalam rasa hati yang gundah orang akan lebih memilih musik dengan pace yang slow. Lebih jauh lagi, lirik yang mewakili perasaan mereka saat itu. Musik menjadi validasi untuk perasaan mereka, entah mengenai penerimaan takdir, atau semacam teman yang memiliki rasa yang sama. Di dunia ini, salah satu hal yang paling orang butuhkan adalah teman bukan?

Beberapa orang bahkan menjadikan musik bagian dari hidup mereka, tidak bisa lepas darinya. Berangkat bekerja mereka ditemani musik, di perjalanan mereka memutar musik, sedih ataupun senang mereka memiliki preferensinya masing-masing. Work out musik, Belajar musik, kerja musik. Musik 24/7, wkwk

Musik adalah Seni dan Peradaban

Sejak nenek moyang kita ada di muka bumi musik berkembang begitu pesat dan menajdi bagian penting bagi hidup manusia. Mulanya manusia mengenal suara dan mencoba mengharmonisasikan bunyi-bunyian dapat dinikmati dan didengar berulang. Musik ada di mana-mana, dari kota sampai desa hingga pedalaman punya versi musiknya sendiri. Mereka yang menggunakan musik sebagai sumber ekspresi, mereka yang menjadikan musik pelengkap kenduri, bahkan untuk ritual magis, musik seringkali disertakan.

Penggubahan emosi terhadap musik tidak pernah berhenti, dari musik primitif, musik klasik, sampai musik kontemporer yang sulit dipahami. Kita tau betapa besarnya apresiasi dunia terhadap karya komponis besar seperti Mozart, Choppin. Kita memahami musik bisa menjadi alat untuk berdemonstrasi, menuntut hak dan kesetaraan. Musik ada pada diri kita, harmonisasi bunyi yang indah ada di kehidupan kita sehari-hari, kehidupan manusia, peradaban manusia.

#30DWC #30DWC8


Notes : #30DWC adalah seri tulisan mengenai sebuah tantangan 30 hari menulis mengenai hal acak yang sudah ditentukan sebelumnya, Seri ini bertujuan untuk berbagi cerita dan pembelajaran penulisan rutin untuk penulis. Seri ini dapat ditemukan di menu navigasi bagian "30DWC". Apakah kamu ingin mengikutinya juga? Silahkan kontak penulis melalui komentar, email, atau mana saja untuk bertukar fikiran. Jika kamu memiliki blog, mari saling mengikuti. 

Salam Hangat

Amarta 




Komentar