Fajar pagi dan rembulan dini
Angan bersumpah
harap membuncah
dalam sepi
aku mandi dan berbenah
Fajar pagi dan rembulan dini
tenunan janji
layar dipetik jadi kecapi
keluar
dari jeruji
Fajar pagi dan rembulan dini
menonton harap
menerka sorak sorai
Siang Sore berlinang
aku hanya lebam kunang-kunang
dihakimi harapan
merebah kesakitan
Fajar dan rembulan dini
Aku pulang
bersama angan yang lebam
dan luka-luka kesepian
\
#weeklypoems
Amarta dengan penuh harap mandi, membersihkan sela sela kotoran dari perjalanan sebelumnya. Dari keluh kesah pendidikan, persekongkolan keluarga, dan kebencian yang diam-diam selalu mememaninya. Amarta sekali lagi berharap ada tenang setelah ini, ada tenang setelah badai. Pada akhirnya ia menemukan bahagia hanya persinggahan, dia akan kembali pada lara yang orang sebut sebagai rumahnya. Amarta tak terenyuh, tak terkulai, ia telah menyadari, satu-satunya tugasnya adalah jangan pernah berhenti. Terus berlari, menghadap langsung masalah ciptaan tuhan
no draft, no proofreading, just me and my clumsy keyboard
Salam Hangat
Amarta
Notes : Weekly Poems adalah seri tulisan puisi dari karya Amarta sendiri, atau penggubahan karya puisi dari sastrawan yang menarik untuk dibahas. Seri ini untuk memenuhi hasrat penulis dalam berpuisi dan belajar merangkai kata dengan indah. Tulisan ini ada di label "weekly poems" atau "puisi mingguan". jika ingin melihat semua seri ini silahkan klik "weekly poems" pada navigasi blog atau langsung klik di Sini
Komentar
Posting Komentar